Melancholia
11/05/2009 01:36:00 AM | Author: Unknown
Yang pertama dimulai.

Disusul untaian sahabat semakhluk, kemudian berorganisasi menemukan arahnya.

Sebuah ide merasuki otakku, membesar, menyatu dalam makna kata yang tertulis di layar berwarna.

Blarr!! Tiba-tiba sesuatu terjadi.



Haha!!

Kosong itu datang lagi.

kosong itu membawa esensiku menguap entah ke mana,

tanpa ijin tanpa jeda, Hanya menyisakan rasa.

Entah pahit atau kecut, lidahku memang tak berhak bisa mengenali.

Ruang itu kembali hampa.

Kembali ke kesepian, dan keterasingan.

karena ide ini sekali lagi tak menemukan jodohnya...



-----------------cut here-------------------


---26nd June 2009---




*) me·lan·ko·lia /mélankolia/ n kelainan jiwa yg ditandai oleh keadaan depresi dan ketidakaktifan fisik (KBBI)





10/29/2009 11:28:00 PM | Author: Unknown
Memori yang ingin kuingat, aku lupa. Sketsa yang ingin kutuliskan, hanya kutemukan berupa potongan- potongan kecil yang membingungkan. Padahal ada kenangan di dalamnya, ada kebahagiaan yang aneh. Saat aku berhasil mengingatnya meski sedikit, itu sungguh melegakan sekali.

Oh, tidak. aku tidak bisa meneruskan romantisme ini. Dan pasti tidak boleh. Ini terlalu bodoh dan begitu menyiksa..

Oke. Lupakan tulisanku di atas itu. Itu bohong semua. Itu terlalu indah kedengarannya.

Sejujurnya, aku tidak pernah ingin mengingat kepingan-kepingan indah (bagiku) itu. Mereka datang sendiri. Potongan itu, cerita kita, kebetulan-kebetulan yang tidak lazim, membuatku ingat kembali.

Sungguh, Aku ingin kehilangan semua ingatan itu.
Kata-kata yang kuucapkan padamu, sinisme dan kritikan terselubungku padamu, ingin sekali kuenyahkan dari pikiranku. Lebih lagi masih ada rekaman percakapan kita lewat sebuah fasilitas dunia maya. Memori itu. Sorot matamu yang menantang namun menyejukkan, kata-katamu yang penuh energi dan kecerdasan, benar-benar melemahkanku sekarang ini.

Mereka, semua tentangmu, telah menghunjami jiwaku yang tak bisa kubilang kuat.

Kepingan puzzle, yang belum sempat kususun, pernah kurasakan dirimu berada di dalamnya. Aku berpikir aku masih punya waktu untuk menggapaimu, setidaknya kau memberiku beberapa saat untuk merencanakan sesuatu yang baik untukmu.

Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Yang terjadi adalah sebaliknya. Pertanda-pertanda itu, firasat hatiku ternyata berakhir tidak sesuai imajinasiku.
Tiba-tiba saja kau dipertemukan dengan pemilik tulang rusukmu, dan dipersatukan atas nama Tuhan.

Aku limbung, kehilangan kata-kata, dan bahkan tak memiliki kekuatan untuk bersikap dewasa. Benar-benar buruk, dan semakin memburuk.

Mungkin Dia sedang mencandaiku, sambil berkata, "Aku ingin kau sadar bahwa pikiranmu itu sangat bisa untuk salah dan sesat."

Mungkin kapan-kapan aku bisa mengajak kalian berdua makan malam bersama mungkin bersama buah hatimu..


17 Januari 2010
Sajak untuk Dyra
9/16/2009 12:35:00 AM | Author: Unknown
Aku
1. Terperanjat
diam
dingin
gagap
gigil
gelap
senyap

Aku
2. Tersenyum
bahagia
tenang
damai
tenteram
lega
segar

untuk terlahir kembali
menjadi sesuatu...

Untukmu yang berbahagia kutunggu nasi kotaknya..
Sok Puitis!
9/10/2009 08:10:00 PM | Author: Unknown

# Pagi Awan pagi :D

- Pagi..

# Apa kabar?

- Baik, tapi Aku sedang mengantuk sekali pagi ini..

# Ngantuk? begadang lagi? Hehe.. Ngopi sanah?

- Hehe. Kopiku sudah menguap, menyisakan cangkirnya yang kosong..

# Hmmm, apa perlu Filosofi Kopi, hehe..

- Tidak tahu aku akan hal itu.

# Itu kan bukunya Dee Lestari..

-Beli pun belum, apalagi menyesap aromanya..

# Mau dipinjamin? (Sok baik mode on)

- Tidak usah, lebih baik jangan..

Mereka. Para filsuf sok tahu itu. Terlalu banyak meracuni pikiranku..

Hingga bisa membunuhku dengan terlalu perlahan..


# Woww, kata-katamu hari ini..

- Cukup. Ingin Aku menutup hidungku saja, biar tidak kuhisap bau harumnya...

# Wkwkwkwkk, puitis kali kau hari ini..
- Diam!!
Apa kau tau apa arti puitis??


# Tak tahu Juga. Apa maksudmu marah-marah?
-Kau pura pura tahu puitis dan mempuitis2kan kata2 orang.
Semudah itu..


# : (
- Kau tahu! Aku benci dianggap puitis...
Puitis bukanlah diriku...
Kamusku belum mengenal kata itu...


# SOK PUITIS!!!!




Ternyata Bapak Itu Buta
9/03/2009 11:25:00 PM | Author: Unknown
Malam minggu kemarin, saya diajak sahabat saya yang juga satu kos dengan saya ikut shalat tarawih berjamaah di masjid Al Falah, salah satu masjid besar di Surabaya. Masjid tersebut berbentuk persegi panjang, dengan bagian tengahnya kosong tanpa konstruksi beton di tengah seperti kebanyakan masjid-masjid besar di Indonesia, sehingga terasa lega dan luas di dalamnya.

Tidak seperti masjid-masjid besar lainnnya juga, Masjid Al-Falah itu, saf atau barisan utamanya memanjang ke samping, sehingga dalam 4 baris saf yang rapat, kira-kira sudah dapat menampung lebih dari 200 orang, sedangkan lebarnya sekitar setengah dari ukuran panjang masjid. Untuk jamaah perempuan letaknya berada di lantai dua yang dengan kapasitas yang cukup banyak juga.

Saya baru beberapa kali berjamaah di masjid ini, kebanyakan di bulan Ramadhan tahun lalu, itu juga diajak teman saya. Namun ukurannya yang lega dan luas membuat saya nyaman beribadah di Masjid itu. Kemarin, saya mendapat pengalaman berharga bagi saya pribadi, semoga bermanfaat.

Di Malam minggu itu, saya berangkat naik motor sendiri sedang dua sahabat saya yang lain naik motor berboncengan. Saya tiba sebelum iqamah Isya namun ceramahnya sudah lama dimulai. Di Masjid Al Falah sebelum shalat Isya, diadakan ceramah terlebih dahulu selama sekitar 15-20 menit.
Setelah iqamah Isya, saya berada di saf kedua dari sekitar 4 atau 5 saf. Teman saya berdiri di saf pertama di depan saya persis, di sampingnya ada seorang bapak-bapak tua, mungkin berusia sekitar 50 atau 60 tahunan.

Setelah iqamah, bapak itu tidak segera bangkit, sehingga saya mengira bapak itu mungkin tertidur setelah ceramah. Teman saya menyentuh bahu bapak tersebut, mungkin untuk membangunkan bapak itu. Bapak itu bangun untuk shalat tapi dia terlihat kepayahan untuk berdiri sehingga teman saya membantunya berdiri dengan membantu mengangkat bahunya. Mungkin bapak itu sedang sakit namun memaksakan diri untuk ikut berjamaah di masjid ini, bersyukurlah saya yang masih diberi kesehatan seperti ini, pikir saya. Saat shalat pun bapak tersebut nampak berusaha keras utuk menyeimbangkan badannya.

Selesai shalat saya tidak langsung pulang, saya duduk-duduk sebentar di bagian belakang di dalam masjid. Saya memperhatikan orang-orang yang melintas pulang. Saya berniat menunggu kedua teman saya keluar. Lagi-lagi saya melihat bapak tua tadi. Bapak itu ternyata menggunakan tongkat untuk berjalan. Teman saya terlihat membantunya berjalan keluar masjid. Sungguh baik teman saya, mungkin orang lain segan membantu jika berada di posisi teman saya itu. Kemudian saya perhatikan lagi, Subhanallah, bapak itu ternyata buta. Ya, Bapak itu berjalan dengan tongkat karena matanya tidak bisa melihat.

Teman saya, dia membantu bapak itu hingga mereka berdua hilang dari pandangan saya. Saya tidak segera menyusul teman saya itu keluar. Saya tetap duduk beberapa saat di dalam masjid. Saya merenung, bapak itu buta, tapi dia tetap menjalankan ibadah shalat, bahkan berjamaah di masjid.

Mata saya tiba-tiba berkaca-kaca selama beberapa detik, saya tidak tahu kenapa, saya merasa sisi terdalam dari diri saya tersentuh, merasakan bahwa saya sungguh jarang mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada saya. Ya, kedua mata saya normal tidak seperti bapak itu, namun keduanya sering saya gunakan untuk melihat hal-hal yang tidak baik. Ampuni dosa-dosa hambamu ini ya Rabbi..

Saya kemudian bertemu sahabat saya yang tadi berangkat bersama ke masjid tersebut di kos. Kemudian saya menanyakan tentang bapak tua itu. Kata teman saya itu, ternyata bapak tersebut tinggal di kampung yang sama dengan rumah kos saya. Padahal jarak masjid dengan kampung kami cukup jauh. Beliau juga sering ikut tarawih di situ. Teman saya itu cuma mengantar sampai penitipan sandal dan bapak itu pulang naik angkot atau di Surabaya dikenal dengan 'Len'. Subhanallah. Allah memang Maha Adil. Mungkin bapak tua itu tidak bisa melihat, namun saya yakin dia memiliki kelebihan yang tidak orang normal miliki.



ditulis pada 16 September 2008
Romantisme Pagi
8/02/2009 05:10:00 AM | Author: Unknown
gMasih terekam jelas dalam ingatanku apa yang kulakukan beberapa jam yang lalu. Aku melayang bersama kilatan cahaya hipnotis. Dari tabung yang satu ke tabung yang lain. Ia membawa emosiku, nafsuku, adrenalinku, hingga saraf-sarafku menegang kencang.

Satu hiburan dari banyak hiburan-hiburan yang lain. Satu jam, dua jam, tiga jam. Tidak juga segera berakhir, tertahan oleh ego dan emosi yang meletup-letup karena berulangkali gagal memuaskan diri. Seringkali bahkan dengan kemarahan dan ketidakpuasan tanpa akhir.

Akhirnya dia menyerah juga, melawan kelopak matanya yang
kalah. Tapi psywarnya membuatku terlalu banyak mengumpat. Hati kecilku sungguh tak rela mengakhirinya dengan kekalahan tajam.

Setelah beberapa saat, baru nuraniku tersadar untuk kewajiban yang memang sengaja kutunda. kutunda lagi dan lagi. Kewajiban yang hatiku belum juga mengadopsinya menjadi kebutuhan yang seharusnya primer, jadi sekunder atau tersier, semoga saja tidak bertambah kabur ke fortier atau fivier..

Berikutnya kembali terdiam memejam, terlelap dalam gelap.

Dan akhirnya,pagiku datang tanpa kuundang, tiba- tiba saja dia datang. Memelukku dengan kasar, menciumku sekenanya, dan menamparku dengan cahayanya. Membuatku ingin menangis karena sakit. Sakit hati yang berulang dan berulang karena dia merampas malam-malamku dan tragisnya merampas kemesraanku dengan Dia. Dia yang kusebut nama-Nya sebelum aku tidur..

Berulang dan berulang, dalam romantisme pagiku...
Sakit
5/04/2009 11:22:00 PM | Author: Unknown
Kau sakit, jika kau merasa sakit di kala sehat, sehingga saat kau benar-benar sakit kau hanya mengeluh tanpa arti..

Kau sakit, jika kau terlalu mengasihani dirimu sendiri, hingga kau tidak pernah benar-benar bisa kasihan melihat derita orang lain..

Kau sakit, jika kau hanya menganggap kau hidup sendirian di dunia ini, hingga orang tuamu dan saudaramu saja tidak cukup berharga bagimu..

Kau sakit, jika kau diam saat melihat orang lain sakit atau disakiti, bahkan bisa saja kau tertawai mereka dalam lelucon-leluconmu..

Kau sakit, jika kau bangga jika kau bisa kaya tanpa usaha..

Kau yang sakit atau Aku??
Obrolan Kaki Lima di Dunia Maya
4/29/2009 10:46:00 AM | Author: Unknown
aku:" Selamat siang, bisa bicara dengan Bapak Genta Amrizal?"

Genta:"Selamat siang, Bapak Genta sedang sibuk di kamar kecil, mohon tinggalkan handphone Anda dan tolong jangan ganti-ganti nama orang tanpa seizin yang punya."

Aku:"Haha, dudul!! Lagi ngapain kau nak?"

Genta: "Haha, pa kabar kang? Biasa kang, lagi istirahat sambil makan siang.. Surat-suratku juga belum lagi menumpuk, jadi masih bisa santai-santai aku, wekeke.."

Aku: "Ah kau ini Ta. Kerjalah yang betul nak, kau dibayar mahal2 sama negara buat apa tho? Nggambar orang ma ngeblog melulu pasti nih, haha.."

Genta: "Ndak lah kang, pastinya sudah kuselesaikan tepat waktu. Memangnya Abang ini, yang sukanya baca koran dan ngabisin rokok itu, hehe.. Wong ini juga Abang yang mulai duluan. Hayo ngaku!"

Aku:"Haha, bisa saja kau. Piye aktivitas senimanmu itu? Masih edan gak?"

Genta: "Ngeblog sudah jarang aku, ngegambar apalagi. Wong rekues temen2 yang pengen disket taktolak semua, mood nggambar lagi off, haha..
Aku sekarang malah lagi nikmatin fotografi, kemaren aku malah disewa buat foto klub biker, gara2 mereka sering liat aku nenteng2 DSLR-ku, dikira mereka fotografer aku, tapi gak apa-apa, asik ternyata. Aku dapat pengalaman baru."

Aku: "Dasar seniman edan, ada ada saja polahmu. Nulis di blog, terkenal. Gambar orang, bagus pula. Sekarang jadi fotografer cabutan. Apalagi nanti, jadi model bintang iklan? Haha..

Genta:"Bisa juga kau bercanda Bang. Kalau Abang bagaimana kerjanya? Masih serampangankah? Hehe.."

Aku:"Kau masih ingat juga kebiasaan burukku, yang baik-baik kau lupa, haha.. Ya, kerjaku belum juga kubereskan, alasan klasik, terlalu banyak. Tapi meski aku ngawur, jangan kira aku gak mikirin bagaimana ribuan surat2 itu bisa direkam secepatnya. Semoga saja kakakmu in nemuin formula buat ngehandel kerjaan biar bisa lebih efektif dan produktif. Kau perlu tahu, kakakmu ini calon manajer, haha.. "

Genta: "Manajer tim sepak bola paling, terus dipecat di minggu pertama, haha.. Sampeyan itu kerjaan cuma dipikir tok, kapan selesainya. Awas nanti stres, adikmu ini ntar ikutan repot. Semua masalah itu didiskusikan bersama,dirembug bagaimana baiknya, nanti pasti ketemu jalannya deh.. "

Aku: "Haha, Kakakmu ini kau kasih nasehat lagi, gak takut kualat kau. Memang itu yang hendak aku lakukan Ta. Tapi tak kunjung kulakukan, haha..
Dasar, aku ini sudah merasa terlalu nyaman kali ya? Mungkin aku sudah kehilangan idealismeku yang dulu itu. Seperti anak2 yang baru lulus itu yang sedang magang. Jadi over realistis aku nampaknya, semuanya terlalu dimaklumi. Sudah jadi orang "yang lebih banyak tidak baiknya" aku ini rupanya, padahal dulu rasanya aku masih jadi orang "yang sedikit baik", haha..."

Genta: "Rasanya kau sedang merasa surga-surganya di titik nyaman, comfort zone orang bilang. Hati-hati kau kak. Siapa sih yang menolak kenyamanan, apalagi jika pada posisi yang nyaris tidak tersentuh. Wah, paling susah itu buat ditinggalkan. Kata bisnisman, berani meninggalkan zona nyaman adalah awal dari kesuksesan. Kalo kata Bapak Ustadz, kenyamanan itu lebih menakutkan daripada kemiskinan, karena kebanyakan orang tidak sadar dan lupa diri bahkan bisa jadi keras hatinya. Kejatuhan bisa terjadi kapan saja, dan orang-orang seperti itu biasanya tidak siap untuk jatuh. Hidup bisa jalan di tempat atau bahkan juga mundur. Na'udzubillah.."

Aku: Wah, sudah pintar bicaramu sekarang, kalah besar aku. Kau bilang aku nyaman kerja begini? Haha.. Mungkin ragaku nyaman, tapi hatiku sebenarnya memberontak mencari tantangan. Kau kira aku senang jadi pemalas dan ngeliatin para pemalas itu?Maaf, kuralat, bukan pemalas, tapi orang yang kurang berinisiatif. Kurang mensyukuri akal dan otak hebat yang Tuhan Maha Baik anugerahkan ini. Kurang mau belajar bagaimana cara bermusyawarah dan bekerja sama dengan baik. Kurang apa lagi ya?"

Genta: "Kurang asem hidupmu itu, hehe.. Tapi kata-katamu itu malah makin mengarahkan kalau Abang ini memang pemalas ya?"

Aku: "Aku belum selesai Ta, aku juga punya harapan besar sama diriku ini buat bikin sesuatu. Hidup yang sebentar memang bukan untuk senang-senang. Aku mau berbuat lebih banyak lagi demi Tuhan Sang Pencipta yang sungguh-sungguh mudahnya menciptakan kita ini. Bisa saja aku mati besok dan belum ngapa-ngapain. Wah, rugi aku.. "

Genta: "Wah, kok jadi religius benar kata-katamu Bang, sampe mati segala. Padahal kakakku ini kayaknya sembahyang dan doa saja masih lupa? Maaf, jadi ingat curhatmu dulu itu, Haha.."

Aku:"Dasar kau nak, bukankah kau yang ngajarin aku blog, Facebook, dan chatting hingga aku lupa waktu hingga telat sembahyang. Belum lagi godaan untuk buang-buang waktu sama kawanku di sini.."

Genta:"Wah, kok malah aku sama teman-temanmu yang kau salahkan, haha. Jika aku kasih uang orang, gak tahu aku buat apa uang itu, beli makan, maen judi atau beli miras. Terus dosanya aku yang nanggung, enak benar. Bang, hidup itu penuh dengan pilihan, mau masuk taman atau jurang, bijak-bijaklah kau memilih."

Aku:"Waduh kena tampar lagi aku."

Genta:"Makanya, jangan remehin anak muda, haha.. Ah, aku juga sama kok Bang, semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Wahai Abang sayang, nampaknya jam istirahat sudah lewat, mari tunaikan kerja supermikro kita buat negara. Mataku capek juga baca kata-katamu itu. Ingat Bang, kau harus jadi lebih baik. Paling tidak, biar calon isterimu nanti bisa bangga padamu."

Aku:"Bah, calon isteri yang belum ada kau bawa-bawa pula! Tapi dengan berat hati kuucapkan terima kasih buat saran-saranmu itu."

Genta:"Kau ini Bang, hidup di Jawa bicaramu macam Aku yang merantau di tanah Andalas ini, ketularan penulis-penulis Sumatera itu rupanya, haha.."

*connection failed*
*****************
Sedihnya Baru Tahu..
1/31/2009 06:10:00 PM | Author: Unknown

I know your eyes in the morning sun
I feel you touch me in the pouring rain
And the moment that you wander far from me
I wanna feel you in my arms again

And you come to me on a summer breeze
Keep me warm in your love and then softly leave
And it's me you need to show


How deep is your love
How deep is your love
I really need to learn
'cause we're living in a world of fools

Breaking us down
When they all should let us be
We belong to you and me

I believe in you
You know the door to my very soul
You're the light in my deepest darkest hour
You're my saviour when I fall

And you may not think
I care for you
When you know down inside

That I really do
And it's me you need to show

And you come to me on a summer breeze
Keep me warm in your love and then softly leave
And it's me you need to show


How deep is your love
How deep is your love
I really need to learn
'cause we're living in a world of fools
Breaking us down
When they all should let us be
We belong to you and me


Gara -gara sebuah lagu lama yang dinyanyikan oleh John Frusciante- gitaris Red Hot Chili Pepper (RHCP)pada sebuah konser RHCP saya jadi tertarik mencari versi sebenarnya. Video berekstensi flv itu adalah salah satu lagu kiriman temen saya dari download-an youtube-nya selain lagu2 RHCP yang lainnya, karena dia adalah fans RHCP, begitu juga saya.

Lagu itu adalah sebuah lagu yang familiar, sepertinya saya pernah dengar. Judulnya "How Deep is Your Love" dari The Bee Gees. Pertama melihatnya, keren juga lagunya, di videonya John nampak menyanyikan sendiri dengan gitarnya, suaranya bagus juga, dan enak didengarkan, meski dari sempet ada kata2 "S*ut Up" dari John buat Anthony kiedis yang ikutan nyanyi, haha, benar2 band yang gila (gilaan), haha....

Saya jadi tertarik ingin tahu versi aslinya dari The Bee Gees. Nampaknya lagu yang hebat hingga John menyanyikannya di konser RHCP-nya. dalam sebuah kesempatan saya googling dan tidak lama kemudian, Alhamdulillah, Saya berhasil mendapatkannya.(Sejujurnya downloadnya melalui proses berjam2 lebih dari 12 jam, dari saya menemukan linknya, hingga berhasil mendapatkannya dan menyetelnya, sambil saya tinggal tidur, karena akses internet yang lambat dan lemot).

Ternyata lagu aslinya memang keren, jadul banget soundnya namun terdengar sangat empuk, enak didengar, dan membuat rileks seperti lagu evergreen kebanyakan. Sedihnya, karena saya baru tahu The Bee Gees itu keren,huhu.. Tapi lumayan, endingnya menyenangkan, Akhir-akhir ini, lagu ini selalu ada di playlist kompi saya. Bagi yang pernah dengar atau sudah tahu sebelumnya semoga maklum atas kehebohan saya ini...

Musuh dan Sahabat
1/19/2009 09:30:00 AM | Author: Unknown
Akhirnya aku sempat juga menulis sesuatu di sini lagi. Menulis untukmu, wahai sahabat dan musuhku. Kau yang kusayangi tapi yang takyakin kucintai.

Tahukah Kau sobat, beberapa lama kau telah memberiku nafas panjang dan ketenangan, namun beberapa saat berikutnya kau berhasil membuatku kecewa dan putus asa. Kau sungguh membingungkanku. Kau bisa membangkitkanku dengan semangat membaramu, dan seketika bisa meremukkanku dengan keegoisanmu yang menakjubkan. Maka kuharap kau maklum kadang kuanggap musuh bagiku.

Wahai sobat, aku tahu, Kau telah menemaniku sungguh sangat lama, lama sekali. Namun sejujurnya sobat, meski kau sudah mengenalku dan menemaniku lama sekali, Aku belum yakin sungguh-sungguh telah mengenalmu sobat. Ya, mungkin itu mutlak kesalahanku, tidak benar2 berusaha mengenal dirimu dan meyakini kau adalah sahabatku. Itu yang mungkin telah membuatmu marah, kecewa, bahkan benci padaku, yang berakibat pada terpuruknya diriku ini belakangan ini. Maafkan aku, lagi2 aku menyalahkanmu lagi,haha..

Kini, Aku sungguh2 berharap dirimu bisa kembali lagi padaku seperti seharusnya, sebagai teman, bukan musuh atau yang kumusuhi. Aku ingin bilang padamu, aku sudah paham beberapa kebiasaanmu, kau bisa membara dalam sesaat, namun bisa pudar dalam sekejap. Yang lainnya, aku akan lebih berusaha mengetahuinya dan memahaminya. Aku tidak akan berjanji, tapi Aku yakin bisa melakukannya. Aku akan mencobanya secara perlahan,tapi aku yakin itu lebih baik daripada memaksakannya dengan cepat. Semoga Tuhan mengganggap usahaku ini penuh kesungguhan, membuatnya berjalan dengan baik dan berkenan mengabulkan harapanku kepadamu.

Semoga kau percaya padaku teman..